Rabu, 24 Juni 2015

Tugas Uas Jurnalistik Online
Nama       : Erik Henriawan
Nim          : 31001200151

Indonesia Kreatif “Merajut Kesuksesan Go Internasional”

Siapa yang menyangka bahwa brand internasion Peter Say Denim merupakan pabrikan indonesia yang di miliki oleh seorang Putra bangsa Indonesia yaitu peter firmanyah.

Pemilik Brand Petersaysdenim. Jika anda termasuk salah satu pecinta produk jeans atau Denim anda pasti mengenal salah satu produk bernama Peter Says Denim, dan anda pasti mengira salah satu brand terkenal ini berasal dari luar negeri, dugaan anda salah, produk ini merupakan asli buatan Indonesia yang diciptakan oleh Peter Firmansyah seorang anak muda yang berasal dari Indonesia yang menciptakan dan memproduksi jeans, baju, serta perlengkapan fashion lainnya yang telah dikenal diluar negeri dan bersanding dengan merk-merk lainnya seperti Ripcurl, Volcom, Machbeth, dll. Produk PSD (Peter says denim) buatan Peter Firmansyah juga banyak digunakan oleh band-band dari dalam dan luar negeri karena kualitasnya. Kesuksesan yang diraih oleh Peter Firmansyah tidak serta merta dicapai dalam waktu yang cepat melainkan membutuhkan waktu yang lama, Peter Firmansyah merupakan Anak muda kelahiran Kota Sumedang, pada tanggal 4 Februari 1984. Peter Firmansyah terlahir dari keluarga yang sederhana. Peter kecil akrab dengan kemiskinan. Sewaktu masih kanak-kanak, perusahaan tempat ayahnya bekerja bangkrut sehingga ayahnya harus bekerja serabutan.

Peter Firmansyah pun mengalami masa suram. Orangtuanya harus berutang untuk membeli makanan. Pernah mereka tak mampu membeli beras sehingga keluarga Peter hanya bergantung pada belas kasihan kerabatnya. ”Waktu itu kondisi ekonomi keluarga sangat sulit. Saya masih duduk di bangku SMP Al Ma’soem, Kabupaten Bandung,” kata Peter. Sewaktu masih SMA, Peter terbiasa pergi ke kawasan perdagangan pakaian di Cibadak, yang oleh warga Bandung di pelesetkan sebagai Cimol alias Cibadak Mall, Bandung. Di kawasan itu Peter Firmansyah berupaya mendapatkan produk bermerek, tetapi murah. Cimol saat ini sudah tidak ada lagi. Dulu terkenal sebagai tempat menjajakan busana yang dijual dalam tumpukan. Sewaktu masih sekolah di SMA Negeri 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Peter juga sempat belajar menyablon. Ia berprinsip, siapa pun yang tahu cara membuat pakaian bisa dijadikan guru. Selain itu, Peter juga banyak bertanya cara mengirim produk ke luar negeri. Proses ekspor dipelajari sendiri dengan bertanya ke agen-agen pengiriman paket. Selepas SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Widyatama, Bandung. Namun, biaya masuk perguruan tinggi dirasakan sangat berat, hingga Rp 5 juta.

Uang itu pemberian kakeknya sebelum wafat. Tetapi, tak sampai sebulan Peter Firmansyah memutuskan keluar karena kekurangan biaya. Ia berselisih dengan orangtuanya perselisihan yang sempat disesali Peter karena sudah menghabiskan biaya besar. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas, Peter Firmasnyah kemudian mulai berkerja di pabrik yang membuat produk Rusty, Volcom dan globe. Dari situlah Peter Firmansyah mulai belajar tentang pemilihan produk, pembuatan, hingga pemasaran produk. Pada tahun 2005, Peter Firmansyah kemudian nekat membuat produk jeans dengan nama Defense berbekal pengalaman yang ia dapat dari pabrik pembuatan produk produk terkenal namun singkat cerita produk buatannya gagal dipasaran.

Peter Firmansyah juga seorang pemain band, dan dari band-nya "Peter says sorry" itulah kemudian Peter punya banyak kenalan musisi dan tahu bagaimana kebutuhan musisi terutama band-band rock untuk tampil di sebuah stage. Dan memang pengalaman adalah guru yang terbaik. Pekerjaan yang dimulai dari bawah akan lebih banyak memberi ilmu, dan membuat kita bergerak terus ke atas daripada mereka yang kemudian sudah start dari atas. Yang ada justru kebanyakan mereka collapse dan jatuh ke bawah. Alasannya jelas, mereka tidak tahu apa yang dibutuhkan di bawah, karena sebenarnya pusat dari sebuah produksi adalah bagaimana kinerja mereka yang di bawah. Pada tahun 2007, Peter juga mengerjakan pesanan jins senilai Rp 30 juta, tetapi pemesan menolak membayar dengan alasan jins itu tak sesuai keinginannya.

Pengalaman pahit juga pernah dialami Peter. Pada tahun 2008, misalnya, ia pernah ditipu temannya sendiri yang menyanggupi mengerjakan pesanan senilai Rp 14 juta. Pesanannya tak dikerjakan, sementara uang muka Rp 7 juta dibawa kabur.

Bermodal tabungannya sebanyak Rp 5 juta, ia mulai memproduksi celana jins sendiri. Pertama-tama, Peter membuat lima potong jins. Ternyata, produk perdananya ini laris. Pesanan berdatangan dan ia menambah produksi hingga 20 potong lebih. Selama enam bulan pertama, ia benar-benar membanting tulang. Mulai belanja bahan, mengukur, mengawasi tukang jahit, hingga mengantarkan pesanan jins ke konsumen ia kerjakan sendiri.

Akan tetapi, jins yang diberi merek Peter Says Denim (PSD) itu tak selamanya laku. Sebab, sejak awal, ia membanderol jins dengan harga tinggi. Karena itu, ia kerap menerima cemoohan dan penolakan konsumen. Peter Firmansyah lantas memasang strategi dengan fokus mempromosikan jins buatannya ke anak-anak band. Ia melakukan pendekatan khusus supaya anak band yang jam terbang sudah banyak mau memakai jinsnya sebagai promosi. Tak hanya band lokal, Peter juga mendekati band-band luar negeri. Peter lalu membuat website khusus untuk menjajakan produk Peter Says Denim. Untuk memperkuat bisnis online ini, ia menggelontorkan lagi duit Rp 5 juta. Ternyata pilihan itu tepat. Lewat situs online-nya, Peter Say Denim dikenal di Amerika, Kanada, Australia, Singapura, dan Malaysia. Hasilnya, kini saban bulan, Peter memproduksi 500 hingga 1.000 potong jins.


Meski bisnis distro di Bandung menjamur hingga 400 gerai lebih, jins Peter Says Denim tetap unggul lantaran berani tampil beda. Peter Firmansyah mengaku, jins buatannya sebenarnya tak beda jauh dengan jins lokal lain. Tapi, dia berhasil mengubah citra produk lokal yang tak bisa bersaing dengan kualitas nomor satu layaknya jins branded. Tak butuh waktu relatif lama, usahanya dalam berbisnis jeans mampu dicapai Peter hanya dalam waktu 1,5 tahun sejak ia membuka usahanya pada November 2008. Kini, jins, kaus, dan topi yang menggunakan merek Petersaysdenim, bahkan dikenakan para personel kelompok musik di luar negeri. Sejumlah kelompok musik itu seperti Of Mice Man, We Shot The Moon, dan Before Their Eyes, dari Amerika Serikat, I am Committing A Sin, dan Silverstein dari Kanada, serta Not Called Jinx dari Jerman sudah mengenal produksi Peter. Para personel kelompok musik itu bertubi-tubi menyampaikan pujiannya dalam situs Petersaysdenim. Pada situs-situs internet kelompok musik itu, label Petersaysdenim juga tercantum sebagai sponsor. Petersaysdenim pun bersanding dengan merek-merek kelas dunia yang menjadi sponsor, seperti Gibson, Fender, Peavey, dan Macbeth.


Saat ini Peterb Firmansyah telah berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya tersebut. Dia telah menjadi seorang pengusaha muda dengan omset ratusan juta perbulan dan tengah merencanakan untuk membuka sebuah kantor perwakilan PSD lagi di Amerika Serikat. Selain itu, Peter telah mengembangkan usahanya ke bidang lain seperti studio tato dan label rekaman. Dia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini dia masih memiliki mimpi-mimpi yang ingin untuk dia raih.

Gadget multi fungsi (cocok untuk anak kost)


Hari ini saya mau share pengalaman saya mengenai gadget (perangkat elektronik) yang menurut saya sangat dibutuhkan bagi anak kampus.  Belum lama ini saya merasakan begitu bermanfaat bagi saya selaku anak kost dan anak kuliahan.

Kebutuhan anak kuliah yang jelas flashdisk untuk menyimpan materi dan data-data, modem untuk surfing mencari bahan tugas. Kebutuhan anak kost paling banyak adalah yang bersifat hiburan seperti, music, tv, radio, game dan lain-lain. Untuk semua hal diatas dari pengalaman saya, cukup dengan satu gadget saja cukup. Yup, dengan Handphone atau smartphone.

Tapi tidak semua nya memiliki semua fungsi tersebut. Dari kebanyakan Hp bermerk, kebanyakan hanya memiliki sebagian dari hal tersebut. Justru setelah saya coba-coba, produk handphone china sekarang malah lebih fungsional dan mencangkup berbagai fungsi diatas dibandingkan yang bermerk, disamping harga murah.

Keuntungan HP china adalah :

1. Harga murah

2. Kebanyakan berbasis java sehingga jarang terkena virus ( tidak perlu flash)

3. Ada TV, Mp3 player, Radio sebagai hiburan

4. Bisa digunakan sebagai modem

5. Hanya modal kabel data, colok ke komputer langsung charge + jadi flashdisk + webcam jika perlu.

Untuk kekurangan mungkin juga banyak, tapi wajar dengan harga yang relatif murah. Mungkin banyak orang mengatakan produk china itu gampang rusak atau tidak awet. Menurut saya tidak juga, Hp china bisa awet asal pemakaiannya normal (tidak hardcore).  Saya mulai memakai Hp china sejak saya lulus SMA dan sampai sekarang masih memakainya. Pernah saya kangen ingin memakai produk bermerk lagi, namun setelah saya membeli produk bermerk, justru saya malah kecewa. Fungsi-fungsi dari produk tersebut tidak sebanding dengan produk china. Harus beli kabel data lagi kalau mau sambung ke laptop (Hp china kabel data bawaan), setelah colok harus ada aplikasi tambahan untuk mass storage. Rasanya seperti kebebasan saya direnggut.

Saya bukannya melebih-lebihkan produk china, Kalau suruh pilih tentu saya pilih produk bermerk seperti iPhone atau iPad :-D . Namun sebagai mahasiswa, saya mengedepankan fungsi dan menghemat biaya, menurut saya Hp china lebih cocok. Well harganya menurut saya murah, jika mau menabung dalam 2 bulan mahasiswa mampu membelinya.

Tapi Hp china juga bukan sembarangan. Jangan cuma asal HP china. Menurut saya Hp china lebih terpercaya di kondisi second karena telah teruji di tangan pertama, selain harganya juga jauh lebih murah. Jika kalian berminat membeli, kalian bisa cari indo nya di toko online seperti tokobagus (sekarang OLX) atau berniaga. Sebelumnya pastikan fungsi apa yang kalian inginkan. Jika sudah, cari barang kondisi second dan no minus, dan cari yang murah (kalau bisa nawar). Kebanyakan di merk dan seri yang sama, harganya pun relatif sama. Jika terlampau murah dibanding yang lain, besar kemungkinan ada minus, jadi hati-hatilah. Jika murah karena no dusbook (batangan) it’s ok. Mengapa? Karena Hp china di kondisi second, dengan dusbook atu tanpa dusbook harga jual kembalinya sama saja. Toh kalian juga orangnya pada kreatif,  enggak ada yang beli hp terus yang dipegang pertama buku panduan, pasti langsung otak-atik sendiri HP nya. Dan lagi di saat COD (ketemuan) pastikan kondisi dan fitur-fitur yg anda inginkan ada dan dalam keadaan normal seperti yang penjual diskripsikan di iklan. Satu hal lagi, jika kalian menginginkan fitur TV, pilihlah yang berlayar lebar (biasanya touchscreen) untuk mengurangi resiko mata minus.

Karena Hp china relatif murah, kalian bisa menjadikannya sebagai HP kedua (setelah HP bermerk anda). Hp china hanya untuk fungsi-fungsinya, sedangkan Hp bermerk untuk bergaya ala muda :-D.


Itulah sedikit banyak tips untuk kalian yang ingin menghemat biaya melalui Gadget multi fungsi. Dengan Gadget tersebut anda bisa menghemat biaya untuk beli TV, menghemat biaya ke warnet ( bisa modem), hemat biaya beli flashdisk, cukup microSD, dan mungkin masih banyak lagi manfaatnya.

Biaya Hidup

“Uang bukanlah segalanya” seperti banyak orang bilang. Benarkah? Ada benarnya. Tapi pada kenyataannya, uang memang memegang salah satu peran terpenting dalam kehidupan anak kost. Apa-apa harus ada biaya yang di keluarkan. Makan, ngampus, internet, print, dan lain-lain. Maka dari itu, sangatlah penting bagi seorang anak kost untuk menghitung-hitung biaya hidupnya.

Biaya hidup anak kost di masing-masing kota berbeda, terutama dalam urusan kebutuhan makan. Maka dari itu di artikel sebelumnya saya sangat menyarankan untuk memilih kost yang berdekatan dengan warung yang cocok dengan uang saku anda. Bagi keluarga menengah kebawah, mengirim uang saku tambahan bukanlah hal yang bisa dilakukan seketika. Maka dari itu, sebelum kalian berangkat ke jogja pastikan kalian tau kondisinya, atau paling tidak mintalah uang saku lebih untuk jaga-jaga di bulan pertama kalian. Saya juga sudah mengatakan beruntung bagi kalian yang memiliki senior di kota anda akan ngampus. Jika tidak, segeralah anda survey. Gunakan lebihan uang saku anda baik-baik.

Seperti sebelumnya, saya menganjurkan anda untuk mencari teman seperjuangan. Kalau bisa yang satu kost, mengapa? Karena itu lebih membantu. Contohnya saya di jogja, uang saku saya selama sebulan 600.000 tidak termasuk uang kost. Untuk makan 15000 sehari, untuk 30 hari menjadi 450.000. Untuk membeli keperluan sehari-hari selama satu bulan (perlengkapan mandi dan cuci) sekitar 50000. Untuk transport 70000 (motor saya lumayan irit bensin). jika di total hanya tersisa 30.000 cukupkah itu untuk biaya print dan internet selama sebualan??

Untunglah saya punya dua teman seperjuangan. Kami menggabungkan uang makan kami, masing-masing 450.000, jadi total 1.350.000. Uang tersebut tidak hanya untuk makan, tapi kami punya cara yang lebih menguntungkan. Untuk bulan pertama, uang 1.350.ooo tersebut kami gunakan un tuk membeli peralatan memasak. Untuk Kompor gas dan tabungnya 200.000. Untuk rice cooker 200.000 (second). masih tersisa 950.000 cukupkah untuk bertiga? :-D . Untuk beras kami beli 25kg (satu karung) dengan harga 8000/kg (sudah enak dimakan/ kualitas standart), total 200.000 pasti cukup. sisa 750.000 kami gunakan untuk membeli lauk dan bumbu serta minyak. Pada akhirnya uang tersebut masih ada sisa di akhir bulan itu pun beberapa kali kami mengundang teman kos yang lain untuk makan bersama. [ party time :-) ] . Di bulan berikutnya kami tidak perlu lagi membeli kompor, tabung, ataupaun rice cooker.  dan kami hanya perlu iuran masing-masing 300.000 sebulan. Cukupkah 180.000 (150.000+30000) untuk print dan internet selama sebulan? :D saya bisa tersenyum lebar.

Untuk itu, pintar-pintarlah kalian menyiasati kebutuhan kalian. Pintar-pintarlah mencari teman. Saya bilang pintar, tidak asal.

Itulah sedikit pengalaman saya mengenai biaya hidup selama ngekost. Semoga membantu.

Sumber Refrensi: Ngampush


Simpan Uangmu Walau Cuma 100 rupiah

Kawan-kawan yang sudah bersiap memulai hidup baru sebagai anak kos, atau yang baru saja berevolusi menjadi anak kos. Ada satu hal sepele yang perlu kalian perhatikan. Mungkin kelihatan mengajarkan buruk pada kalian, tapi sebenarnya ini adalah untuk kebaikan anda sendiri. Namun saya jamin enggak dosa.

Perlu kalian sadari, kehidupan sehari-hari penuh dengan berbagai kemungkinan. Ada kalanya kalian sebagai anak kos merasa kaya atau berkecukupan di suatu hari, namun ada kalanya kalian merasakan sebaliknya dilain hari.  Misalnya saja, kalian baru saja mendapat jatah bulanan dari orang tua kalian dan orang tua kalian mungkin saja memberi lebih karena sedang ada rejeki. Disaat itu kalian mungkin merasa bulan ini kalian kaya atau berkecukupan. Hal itu sah-sah saja dan kebanyakan anak kos memang seperti itu.

Pada saat anda membelanjakan uang kalian tersebut, entah untuk makan atau untuk kebutuhan lainnya, ada kalanya saat kalian punya kembalian 500 rupian atau bahkan 100 rupiah, kalian merasa tidak membutuhkannya. Pada saat itu mungkin kalian akan mengatakan “Mas/ Mbak, ambil saja kembaliannya”. Well, hal tersebut tidaklah salah justru mungkin kebanyakan menyatakan hal itu adalah hal yang baik.

Bukannya saya mengajarkan hal buruk (saya ulangi), namun di lihat dari sudut manapun, menerima kembalian yang memang hak kita tidaklah dosa. Menuntut pun diperbolehkan walaupun cuma 100 rupiah.  Untuk itu saya mengajurkan sebaiknya anda meminta kembalian tersebut. Mengapa? Karena seperti yang saya bilang di awal, kehidupan kita kedepan masih memungkinkan untuk mendapati berbagai keadaan. Mungkin saja suatu saat (saya berdoa jangan sampai terjadi) barang-barang kalian rusak atau hilang dan kalian mau tidak mau harus membeli lagi.  Atau bila kalian tiba-tiba sakit dan memerlukan untuk periksa ke dokter.

Mungkin bila itu terjadi di bulan saat orang tua anda sedang ada rejeki, kalian bisa meminta uang lagi untuk biaya-biaya tersebut. Tapi bila hal-hal tersebut terjadi di bulan depan, dan orang tua anda dalam kondisi yang belum memungkinkan mengirim uang lagi, maka mau tidak mau anda harus memakai uang bulanan anda. Nah disini lah kalian akan merasakan manfaat uang 100 rupiah yang anda kumpulkan di bulan-bulan sebelumnya. Paling tidak uang tersebut akan berguna untuk menahan rasa lapar anda di akhir bulan jika kehabisan uang karena hal-hal diatas.

Sekali lagi saya tidak bermaksud mengajarkan hal yang buruk, namun saya mengajarkan untuk anda berhati-hati. kehidupan anak kost itu lebih keras saudara-saudara. kalau di rumah anda akan merengek ke orang tua, tapi di kost anda dituntut untuk mandiri. Susah senang, manis pahit, anda rasakan sendiri dan menjadi pengalaman yang berharga.

Saya mengatakan hal demikian bukannya asal-asalan dari bayangan otak saya. saya mengalami hal tersebut bukan hanya sekali dua kali di tahun-tahun saya menjadi anak kost. Pernah suatu saat 10 hari menuju akhir bulan, saya hanya mempunyai uang 10.000 rupiah. mau tidak mau saya harus bisa memanfaatkan 1000 rupiah perhari. Dan sejak saat itu saya putuskan untuk terbiasa menabung uang receh, dan Alhamdulillah pada saat hal itu terjadi lagi paling tidak saya lebih terbantu.


Itulah hal sepele yang ingin saya share kepada kalian. Ikut atau tidaknya kalian itu tergantung pada kalian sendiri. Hanya pesan saya, pikirkanlah dirimu sebelum anda memikirkan orang lain. Bukannya egois, tapi berbuat baik pada diri sendiri itu lebih penting.

Tim Terbaik Copa America 2015 Fase Penyisihan Grup


Copa America 2015 coba mencuri perhatian di tengah-tengah masa jeda kompetisi Eropa. Mengandalkan talenta-talenta mengais rezeki dan pamer skill di benua biru, kehadiran turnamen satu ini sedikit banyak mampu berikan pengalaman tersendiri.
Selain karena jadwalnya berbarengan dengan umat muslim untuk bersantap sahur, sepak bola Latin ini menampilkan keindahan tersendiri. Dari 12 negara peserta, kini tinggal delapan setelah menyelesaikan seluruh pertandingan di fase penyisihan grup.
Masa istirahat sebelum berjibaku lagi di lapangan untuk meraih trofi pada partai puncak tengah dijalani para pemain. Sebagai kredit, sudah tampil brilian 11 pemain mampu tampil keluar dan unggul atas peserta lain mereka adalah.
Sumber gambar utama: 101greatgoals.com

Setiap bulan Ramadan tiba, senantiasa membawa getar tersendiri dalam hati dan sanubari setiap umat Islam. Karena momentum bulan puasa mungkin adalah waktu yang paling membekas dalam perjalanan kehidupan ruhani serta kehidupan sosial dari setiap diri yang mengaku sebagai seorang Muslim.
Apalagi sebagai Muslim yang hidup di Indonesia, Ramadan sungguh adalah sebuah bulan yang sangat berarti dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Setiap kita, tentu memiliki aneka kesan tersendiri yang sangat membekas pada setiap kedatangan bulan suci yang selalu dinantikan ini.
Ketika masih kecil, saya menikmati Ramadan sebagai waktu di mana bisa bermain petasan dengan bebas bersama teman-teman seusai salat subuh. Berusaha membaca Al Quran pada siang hari walau dengan melawan rasa ngantuk yang berat. Berbuka di masjid atau di rumah dengan aneka makanan. Lalu melanjutkan salat tarawih berjamaah pada malam hari.
Dalam pikiran masa kanak-kanak saya, Ramadan juga adalah waktu untuk menikmati kelezatan masakan ibu. Saya selalu tak sabar menanti waktu berbuka dengan aneka makanan, mulai dari kolak pisang, kue tradisional, dan berbagai minuman khas yang mungkin hanya bisa saya nikmati dengan leluasa selama bulan Ramadan.
Saat menempuh masa kuliah, Ramadan juga membawa berkah tersendiri. Sebagai seorang anak kost, selama Ramadan saya begitu menikmati menu buka puasa gratis dari masjid ke masjid atau sesekali undangan buka puasa dari beberapa kawan yang menyelenggarakan buka puasa bersama di rumahnya.
Ramadan bagi mahasiswa kere seperti saya, ketika itu adalah bulan di mana penghematan luar biasa benar-benar terjadi. Apalagi ketika tak memiliki uang, cukup dengan minum air putih dan melafalkan niat puasa yang diiringi oleh keyakinan setelah kesusahan pasti ada jalan, setelah berpuasa pasti ada menu berbuka gratis yang lezat! Puasapun
akhirnya berlanjut. Bulan Ramadan, sungguh membawa berkah tersendiri untuk melalui hari-hari sulit semasa kuliah.
Makna Ramadan
Setiap orang tentu memiliki pengalaman yang berbeda-beda untuk menarik makna bulan Ramadan bagi diri sendiri. Pemaknaan ini berkembang seiring dengan waktu dan usia, sebagaimana cara saya memaknai bulan Ramadan ketika masih anak-anak dan sewaktu melalui masa-masa awal ketika kuliah, mungkin akan sedikit berbeda dengan saat ini.
Namun yang pasti, makna puasa di bulan Ramadan bagi saya adalah sarana yang disediakan oleh Allah SWT kepada hamba-hambanya untuk melakukan perjalanan agung menuju puncak cita-cita orang yang beriman yaitu derajat taqwa. Sesuai dengan Firman Allah ; Wahai sekalian orang beriman! Diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas mereka sebelum kamu, agar kamu bertakwa (Q.2:183).
Para ulama, menyebutkan esensi taqwa sebagai sebuah upaya mendekatkan diri kepada Allah. Dalam upaya mendekatkan diri inilah, puasa di bulan Ramadan berfungsi sebagai upaya mewujudkan Tuhan yang Maha Hadir (omnipresent), Maha dekat dengan hamba-hambanya.
Dengan cara berpuasa, kita dapat merenungi kebesaran Tuhan. Karena dengan berpuasa, secara lahiriah manusia sedang melakukan pengingkaran atas berbagai kebutuhan jasmani yang menyenangkan dimana di luar Ramadan bisa dinikmati secara bebas.
Mulai dari makan dan minum, berhubungan badan suami/istri dan segala hal yang pada hari-hari biasa adalah hal yang halal lagi wajar, namun pada bulan Ramadan dari waktu subuh sampai maghrib tidak boleh dilakukan. Lewat ibadah puasa, pada bulan Ramadan menurut hemat saya kita sedang melakukan latihan atau Riyadlah. Di mana Allah sedang melatih diri kita dalam beberapa jam untuk menghindari berbagai kenikmatan yang selama ini kita alami. Betapa
lewat Ramadan Allah sedang mengirimkan sebuah pesan penting kepada mereka yang mengaku beriman, untuk belajar syukur dan sabar.
Sebagai hamba Allah, mungkin di luar Ramadan kita jarang sekali bersyukur atas berkah makan dan minum yang selama ini kita nikmati. Sebagai orang yang mengaku beriman kepadaNya, kita juga terlalu sering abai untuk belajar bersabar menjalani segala ketentuan yang digariskanNya kepada kehidupan kita.
Dengan berpuasa secara tulus, kita sebenarnya sedang meresapi pelajaran-pelajaran yang mungkin sangat sederhana namun mendalam tersebut. Karena puasa, secara esensi adalah ibadah yang hanya Allah dan diri sendiri yang mengetahuinya.
Kita bisa menipu orang lain seolah-olah sedang berpuasa dengan berpura-pura lemas, lapar dan bibir yang kering. Namun bisakah kita menipu Allah, maka karena itulah puasa menjadi sesuatu yang bersifat sangat pribadi antara hamba dan Tuhan. Ketika manusia pada akhirnya disadarkan bahwa Tuhan selalu hadir bersama kita.
Ramadan Sosial
Mengapa pada bulan Ramadan kita dianjurkan untuk memperbanyak amal, seperti sedekah dan infaq ? Dan pada akhir Ramadan, sebelum perayaan idulfitri kita diberikan tanggung jawab untuk mengeluarkan zakat fitrah ? Dalam Islam, sepengetahuan saya setiap ibadah memiliki dua dimensi penting yakni dimensi personal dan dimensi sosial. Pada sisi personal, manusia senatiasa memiliki tangung jawab menjaga hubungan dan tanggung jawab seorang hamba dengan Tuhan, sedangkan pada dimensi sosial setiap manusia yang mengaku beriman memiliki tangung jawab kepada sesama manusia.
Lewat pelajaran Ramadan, kita sedang memasuki madrasah pendidikan iman yang pada akhirnya diharapkan akan melahirkan manusia-manusia Taqwa. Manusia yang segala laku dan aktivitasnya, digerakkan dan dipersembahkan untuk mendekatkan dirinya kepada sang pencipta.
Itulah mengapa, saya selalu yakin diakhir ibadah ruhiyah senantiasa berujung pada aktivitas sosial atau muamalah. Karena wujud manusia yang beriman dan bertaqwa adalah mereka yang dekat dengan Tuhan sekaligus mereka yang menjalani laku aktivitas sosial yang baik kepada manusia.
Karena pada akhirnya seorang yang lulus dari pelatihan Ramadan adalah mereka yang semakin mencintai Allah, sekaligus mereka yang semakin peduli pada sesama manusia. Karena iman dan amal senantiasa padu mengabdi karena itulah jalan takwa.


Sumber: Tribun Network

Tim Terbaik Copa America 2015 Fase Penyisihan Grup


Copa America 2015 coba mencuri perhatian di tengah-tengah masa jeda kompetisi Eropa. Mengandalkan talenta-talenta mengais rezeki dan pamer skill di benua biru, kehadiran turnamen satu ini sedikit banyak mampu berikan pengalaman tersendiri.
Selain karena jadwalnya berbarengan dengan umat muslim untuk bersantap sahur, sepak bola Latin ini menampilkan keindahan tersendiri. Dari 12 negara peserta, kini tinggal delapan setelah menyelesaikan seluruh pertandingan di fase penyisihan grup.
Masa istirahat sebelum berjibaku lagi di lapangan untuk meraih trofi pada partai puncak tengah dijalani para pemain. Sebagai kredit, sudah tampil brilian 11 pemain mampu tampil keluar dan unggul atas peserta lain mereka adalah.


Sumber gambar utama: 101greatgoals.com

Selasa, 23 Juni 2015

Menteri Olahraga Janjikan Bonus ke Atlet Juara Bulutangkis SEA Games

Indonesia menjadi juara umum di cabang bulutangkis SEA Games 2015 di Singapuran dengan perolehan 9 medali yang terdiri dari 3 emas, 2ua perak, dan 4 perunggu. Dua medali emas diraih tim beregu putra serta ganda putra. Medali emas ketiga datang dari nomor ganda campuran yang diwakili oleh duet Praveen Jordan/Debby Susanto.

Atas pencapaian prestasi tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menjanjikan bonus kepada tim bulutangkis Indonesia karena capaian tersebut melampaui target 2 emas yang dicanangkan PB PBSI.

"Secepatnya bonus akan kami serahkan, saya sudah perintahkan jajaran kami. Sebelum lebaran bonus harus diselesaikan," kata Menpora pada konferensi pers penyambutan atlet bulutangkis Indonesia, Kamis, 18 Juni.

"Bonus itu hanya sebuah stimulan karena tantangan ke depan lebih berat ada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro Brasil, SEA Games 2017 Malaysia, Asian Games 2018 di Indonesia, serta beberapa kejuaraan dunia yang lain," tambahnya.


Sumber: WowKeren.com

Alumnus IPB dan Unlam Jembatani Petani Sragen Menuju Dunia
Febri dan Dendy menceritakan kisah Joko dalam kompetisi YouFarm.


Asa Joko, seorang petani asal kabupaten Sragen, Jawa Tengah untuk bisa mengunjungi beberapa negara dengan sektor pertanian maju di dunia datang begitu saja. Lewat tangan Febri Aditya dan Dendy Primanandi, Joko diikutsertakan dalam YouFarm.

YouFarm merupakan sebuah kompetisi video pendek yang diselenggarakan sebuah perusahaan di bidang teknologi pertanian bekerjasama dengan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). Muara dari kompetisi ini pemenang akan diundang mengikuti workshop pertanian di beberapa negara.

Febri Aditya, alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), menggandeng rekannya Dendy Primanandi, lulusan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) untuk terlibat dalam pembuatan video pendek bertajuk “Hero”.  Video tersebut menceritakan perjuangan Joko sebagai petani dalam menghasilkan butir-butir beras dari petak sawah miliknya.

“Setiap hari kita semua makan nasi. Nasi berasal dari beras. Tapi, tidak semua kita sadar bahwa dari sebutir beras itu ada keringat yang bercucuran. Di sana ada perjuangan,” kata Febri.

Tak hanya itu, minimnya kepedulian masyarakat khususnya pemuda terhadap pertanian membuat Febri kecewa. Sebagai lulusan kampus pertanian, ia merasa terpanggil untuk bisa memberikan dampak pada pertanian Indonesia.

“Tidak sedikit lulusan pertanian yang lebih memilih jadi pegawai bank dan finance. Lewat video ini kami berharap bisa memperlihatkan kepada pemuda bahwa pertanian itu menjanjikan,” kata Febri.

Ia melanjutkan, siapapun yang telah menonton video tersebut harapannya menjadi tergerak untuk lebih peduli pada pertanian.

Kedekatan Febri maupun Dendy dengan Joko dimulai dari program Youth Ag-Summit Indonesia. Lewat program yang mereka jalani tersebut, Febri dan Dendy berkesempatan melihat langsung kehidupan Joko sebagai petani selama lima hari.

Pengalaman selama lima hari itu yang membuat Febri dan Dendy terpancing untuk berbuat bagi pertanian Indonesia. “Kita tahu, petani kita itu (Joko) awam dalam urusan ini, jadi kita yang bikinin video. Beliau kita libatkan langsung sebagai narasumber,” ujar Febri.

Lewat video pendek yang telah diunggah tersebut, Joko berkesempatan mengunjungi beberapa negara. Namun tentu saja, jika video bertajuk “Hero” itu terpilih sebagai salah satu pemenang.

*Penulis adalah mahasiswa Teknik Mesin dan Biosistem IPB


Sumber : Sinar Harapan

Stekelenburg Dipinjam ke Southampton
Punya pengalaman bermain di ajang Piala Dunia, Maarten Stekelenburg gabung Southampton



London – Kiper asal Belanda, Maarten Stekelenburg bermain di Liga Inggris dalam klub Southampton dengan status sebagai pemain pinjaman. Stekelenburg dipinjam selama satu tahun dari Fulham, Senin (22/6). "Maarten merupakan kiper yang kaya pengalaman di level teratas, yang akan terbukti merupakan tambahan penting kepada tim di fase awal pra musim ini," kata direktur eksekutif sepak bola Les Reed melalui pernyataan klub Southampton.
"Maarten menikmati kesuksesan besar di Belanda bersama Ajax dan di panggung internasional, bermain di final Piala Dunia 2010. Pengalamannya akan sangat bernilai bagi kami, khususnya dengan kedatangan sepak bola Eropa." imbuhnya.

Stekelenburg yang berusia 32 tahun ini menghabiskan dua musim terakhir sebagai pemain pinjaman di AS Monaco dan juga pernah menghabiskan dua tahun di Italia bersama AS Roma. Usai itu, dia sempat bermain di Ajax. Tercatat 54 kali memperkuat timnas Belanda, dan mengawal gawang mereka saat tim itu mencapai final Piala Dunia untuk melawan Spanyol pada 2010. Southampton lolos ke Liga Europa musim depan setelah finis di posisi ketujuh.



Sumber : Antara

Terpaksa Mendalami Laut
Nopri sempat empat kali mengikuti tes masuk jurusan Teknik Sipil



Perasaan kecewa tergambar jelas di raut wajah Nopriandi Mirza. Pria kelahiran Takengon, 16 November 1994 ini mersa salah jurusan (salju) ketika medapatkan jurusan Ilmu Kelautan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

“Saya dulu ingin masuk jurusan Teknik Sipil, tapi malah dapat jurusan Ilmu Kelautan,” katanya kepada SH, sambil tertawa kecil.

Sejak duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK), Nopri sudah membulatkan tekat akan mengambil jurusan Teknik Sipil. “Untuk masuk kuliah di Unsyiah saja, saya mengikuti tes sampai empat kali,” ujarnya.

Sekian kali tes, ia tetap dengan niat awal memilih jurusan Teknik Sipil. Namun, pilihan tersebut tak terkabul.

Ia merasa sangat kecewa ketika pertama kali mendapatkan jurusan ilmu kelautan. Namun, apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur. Ia pun menjalani kuliah sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FKP) Unsyiah. “Ketika mendapatkan jurusan ini, saya sangat kecewa,” katanya.

Nopri pun mengaku, seiring berjalan waktu ia mulai menikmati jurusan Ilmu Kelautan dan sudah mulai bisa beradaptasi. “Awalnya, saya tidak cocok dengan jurusan ini karena dulu saya di SMK ambil jurusan rancangan bangunan. Di jurusan sekarang, ilmu dan pelajarannya sangat berbeda. Ketika saya di SMK, mata pelajaran Biologi itu nggak ada. Di perkuliaan, mata kuliah Biologi ada. Inilah yang saya benci dan tidak merasa  nyambung,” tutur Nopri, membandingkan dengan masa sekolah dulu.

Semester awal hingga pertengahan kuliah adalah titik penat bagi anak dari pasangan Ridwansyah dan Wahyuna. Rasa bosan muncul ketika memasuki semester II. “Saya mulai bosan, malas kuliah,” kata Nopri.

Ia bercerita, untuk mengatasi kebosanan dan rasa malas itu, ia mulai mencoba menjiwai dan menjalani apa adanya. Meskipun ia mengakui, ketika kuliah jiwanya tak sepenuhnya berada di fisiknya, dengan kata lain tak fokus untuk mengikuti perkuliahan.

Seiring perjalanan waktu, Nopri pun mulai bergairah dan bersemangat kuliah. “Di semester III, saya mulai bersemangat. Semester demi semester saya jalani. Apalagi semester VII, sudah ada mata kuliah yang sejalan dengan ketika di SMK dulu,” ucap penghobi sepak bola ini.

Rasa bosan itu mulai kembali melanda, ketika ia merasa “iri” melihat teman seangkatannya sudah mulai menyusul proposal, seminar, bahkan skripsi. Nopri memang sudah masuk katagori semester akhir. Sifat malas yang sering menghantuinya mulai memudar dan menghilang. Bahkan, kata dia, masalah-masalah di semester awal sudah hilang.

“Saya sudah mulai merasa nyaman, mungkin karena sudah dekat dengan tugas akhir juga,” ucapnya. Meski demikian, Nopri terkadang menyesal karena tidak serius dan fokus ketika semester awal kuliah.

Peluang kerja yang besar untuk lulusan teknik sipil membuat anak kedua dari empat bersaudara ini mati-matian memilih jurusan tersebut. “Menurut saya, lulusan Teknik Sipil berpeluang sangat besar mendapatkan pekerjaan ketimbang jurusan lain,” katanya.

Meski sudah telanjur “hidup” di jurusan ilmu kelautan, ia ingin cepat meyelesaikan kuliah, kemudian mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidang yang digeluti.

Ketika itu, ia mengenang, kedua orang tuanya sempat menganjurkan mengikuti tes kembali. Namun, hasil yang ditoreh nihil. Dengan keadaan itu pula, orang tuanya mulai mengerti. “Mereka pun memnerikan semangat dan motivasi. Sudahlah, jalani saja,” ujarnya menirukan ucapan orang tuanya.

Niat yang sudah dipupuk sejak di bangku SMK tetap tertanam dibenaknya. Bahkan mahasiswa angkatan 2011 ini berencana akan melanjutkan S-2 di jurusan Teknik ketika sudah menyelesaikan studinya sekarang.

Kembali ke Takdir...


Sumber : Sinar Harapan

Juventus Resmi Miliki Mandzukic


Turin - Finalis Liga Champions Juventus telah mengkonfirmasi perekrutan penyerang Kroasia Mario Mandzukic dari Atletico Madrid, dengan ikatan kontrak empat tahun yang bernilai sebesar 19 juta euro dari klub Spanyol itu.  Carlos Tevez disebut-sebut akan hengkang ke Boca Juniors, Juventus harus bergerak cepat untuk mendatangkan pengganti bagi pemain Argentina itu, yang mengemas 20 gol di liga untuk sang juara liga dan Piala Italia musim lalu tersebut.  Juventus mengeluarkan pernyataan yang berbunyi, "Juventus Football Club dapat mengumumkan bahwa telah tercapai kesepakatan dengan Atletico Madrid untuk jasa-jasa Mario Mandzukic, yang telah meneken kontrak empat tahun." "Nilai 19 juta euro, yang dibayarkan dalam tiga kali pembayaran, telah disepakati, dengan potensi tambahan dua juta untuk ditambahi jika target-target terkait penampilan tertentu tercapai."

Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku gembira atas kedatangan  Mandzukic, menyusul suksesnya dengan Atletico. "Kami merekrut Mandzukic karena kami menginginkan dia. Ia merupakan pemain hebat dan saya gembira ia berada di sini," kata Allegri, yang pada musim pertamanya melatih "Si Nyonya Tua" mampu membawa mereka ke final Liga Champions sebelum kemudian kalah 1-3 dari Barcelona.

Mandzukic, yang mencetak gol pembuka untuk negaranya saat mereka bermain imbang 1-1 dengan Italia pada kualifikasi Piala Eropa 2016, merupakan salah satu penyerang papan atas Eropa namun, setelah pindah dari Bayern Munich pada 2014 karena mendapat masalah dengan gaya permainan Pep Guardiola, ia kemudian gagal meyakinkan Diego Simeone pada musim lalu di Atletico. Dengan materi pemain Paulo Dybala (Palermo) dan Simone Zaza (Sassuolo) yang belakangan menambah lini depat Juve yang sudah memiliki Alvaro Morata dan Fernando Llorente. Allegri berharap Mandzukic dapat beradaptasi dengan cepat.

Juve juga mendapatkan Sami Khedira dari Real Madrid dengan cuma-cuma, merekrut gelandang internasional Jerman itu dengan kontrak empat tahun ketika mereka ingin memperkuat apa yang disebut klub dengan lini tengah terkuat di dunia sepak bola. Allegri menambahkan pada pekan lalu bahwa ia berharap Paul Pogba bertahan setidaknya untuk satu musim lagi, meski terdapat laporan ketertarikan terhadap pemain intrnasional Prancis itu dari Barcelona, Real Madrid, Manchester City, dan Paris Saint Germain.


Sumber : Antara

Ospek Perlu Nggak, Sih?


Berbicara soal ospek, biasanya mayoritas orang langsung berpikir tentang aksi senioritas terhadap mahasiswa baru. Hal tersebut mungkin saja terjadi. Tidak jarang media massa memberitakan informasi ospek yang menimbulkan korban jiwa, atau adanya pelecehan seksual yang dilakukan senior terhadap mahasiswa baru pada ospek.

Faktanya, ospek diadakan untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan perkuliahan terhadap mahasiswa baru. Biasanya, ospek yang dilaksanakan universitas hanya dilakukan selama beberapa hari. Di UNS misalnya, ospek tingkat universitas atau yang biasa disebut osmaru (orientasi mahasiswa baru) dilakukan selama tiga hari.

Kegiatan yang dilakukan dalam ospek beragam. Biasanya pada hari pertama diisi seminar alumni berprestasi atau tokoh ternama; tujuannya memupuk semangat mahasiswa baru agar berprestasi selama kuliah. Hari berikutnya dilanjutkan dengan display UKM, tujuannya menyosialisasikan kegiatan yang bisa diikuti mahasiswa baru, selain belajar di kelas.

Setelah melihat penjabaran mengenai ospek, kali ini kita akan mencoba melihat sebenarnya ospek itu perlu atau nggak, dari kacamata mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Survei yang dilakukan terhadap mahasiswa baru angkatan 2012 ini menunjukkan 93 persen dari mereka merasa bahwa osmaru sudah sangat bermanfaat. Hanya 2 persen dari mereka yang merasa osmaru tidak ada manfaatnya sama sekali (5 persen menyatakan biasa saja).

Dari data tersebut, kita dapat melihat mahasiswa baru (Fakultas Hukum) sudah menyadari pentingnya masa orientasi, sebagaimana dirilis dalam siaran pers Mahasiswa Novum FH UNS. Kesadaran mereka terhadap orientasi mungkin didukung acara menarik yang disajikan pihak penyelenggara. Sebanyak 81 persen mahasiswa baru merasa rangkaian acara yang disajikan sangat menarik.

Dari antusiasme mahasiswa FH UNS, tampaknya ospek masih diperlukan mahasiswa baru; dengan catatan, rangkaian acara yang disediakan harus menarik agar mahasiswa baru juga berminat menghadiri ospek. Sebisa mungkin, hindari tindakan senioritas sekecil apa pun. Jangan sampai mahasiswa baru yang masih harus menempuh pendidikan selama empat tahun merasa tidak nyaman di lingkungannya.


Sumber : Sinar Harapan

Salah Jurusan Bukan Akhir dari Segalanya

Memilih jurusan memang bukan hal mudah. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang. Misalnya apa minat dan bakat kamu, bagaimana prospek lapangan kerja, hingga biaya kuliah dan biaya hidup nantinya. Umumnya dalam memilih jurusan, apa yang akan dipelajari disesuaikan dengan pekerjaan yang diinginkan di masa mendatang.

Ada analogi yang menyebutkan memilih jurusan kuliah mirip memilih angkot. Salah jurusan, bisa repot ke depannya. Selain buang waktu untuk putar balik, ongkosnya jadi berlipat-lipat. Namun, salah jurusan tidak selalu mengantarkan kamu dalam kegagalan. Selama bisa menyikapi dan berdamai dengan keadaan, kamu tetap bisa survive meski apa yang dipelajari semasa kuliah tidak berhubungan dengan pekerjaan kamu.

Beberapa tokoh terkenal ini bisa jadi salah jurusan, tapi mereka sukses dengan karier masing-masing. Siapa saja mereka?

Ir Soekarno
Siapa yang tidak kenal Ir Soekarno? Presiden pertama Indonesia ini berlatar belakang pendidikan Teknik Sipil di Technische Hoge School (sekarang ITB). Sejak usia 14 tahun, Soekarno sudah akrab dengan tokoh-tokoh besar Indoensia, seperti Tjokroaminoto. Ia juga aktif dalam organisasi Jong Java (Pemuda Jawa) dan masih banyak lagi keterlibatannya dalam politik hingga mengantarkanya menjadi presiden pertama Republik Indonesia.

James Cameron
Penggemar film pasti tahu James Cameron. Yup, sutradara yang menggarap film Titanic (1997) dan Avatar (2009) bisa jadi salah jurusan. Ia kuliah juruan Psikologi tetapi justru berkarier di dunia film. Selama kuliah, Cameron lebih suka membaca buku mengenai industri film dibandingkan bidang yang ia pelajari. Meski tidak mendapatkan ijazah Sarjana Psikologi, ia berhasil memiliki karier yang sukses.

Najwa Shihab
Salah satu tokoh sukses perempuan di bidang jurnalistik adalah Najwa Shihab. Meski tidak mendalami ilmu jurnalistik, kariernya sebagai salah satu presenter berita terbilang sukses. Melalui program televisi yang dipandunya, presenter lulusan Hukum ini sudah mewawancarai berbagai tokoh penting dari berbagai kalangan, salah satunya Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono. Ia juga telah mendapatkan berbagai macam penghargaan selama perjalanan kariernya sebagai seorang jurnalis, satu di antaranya Young Global Leader Award.


Dari beberapa tokoh di atas, kita bisa melihat salah jurusan tidak selamanya mengarahkan pada kegagalan dalam berkarier. Ternyata, passion mereka dalam bekerja ditemukan ketika mereka melakukan kegiatan lain di luar perkuliahan.

Wah, Ternyata Ospek Warisan Kolonial!


Banyak istilah yang muncul untuk menamai orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek); misalnya dari masa pengenalan kampus mahasiswa baru (MPKMB) dan orientasi mahasiswa baru (osmaru). Muaranya tetap satu, ajang bertemunya senior dan junior.

Tapi, tahukah kamu ospek sudah dimulai dari masa penjajahan kolonial? Tepatnya, saat Belanda melakukan politik etis dengan mendirikan sekolah-sekolah di Nusantara.

Kedatangan Belanda, yang semula ingin melakukan kesepakatan dagang rempah-rempah di Tanah Air, berubah haluan menjadi keinginan menguasai aset berharga tersebut. Bak serigala masuk ke kandang domba, Belanda ingin mengambil segalanya. Untuk menyiasati akal bulusnya, didirikanlah sekolah-sekolah, di antaranya Sekolah Tinggi Kedokteran STOVIA di Jakarta (kini Fakultas Kedokteran UI di Salemba) dan Sekolah Tinggi Teknik Technische Hoogeschool (THS) di Bandung (kini ITB di Bandung).

Meskipun tiang-tiang sekolah tersebut terpancang di Tanah Air, STOVIA dan THS mulanya diisi anak-anak Belanda. Beberapa waktu berselang, mulailah dibuka untuk beberapa anak dari saudagar Tiongkok. Terakhir sekali, setelah munculnya tentangan dari pribumi, barulah anak pribumi diperbolehkan masuk sekolah kolonial ini.

Para pelajar Belanda yang terlebih dahulu mengenyam sekolah di STOVIA maupun THS merasa diri mereka adalah raja. Pelajar pribumi yang notabene pelajar baru, dianggap kaum yang kastanya rendah; terlebih, saat itu bangsa Belanda merasa bangsa pribumi jauh di bawah mereka.


Alhasil, pelajar pribumi menjadi bahan olok-olokan pelajar Belanda yang lebih senior. Pelajar Belanda kala itu melakukan aksi-aksi yang sekarang akrab dengan sebutan perpeloncoan. Tujuannya satu, membuat pelajar pribumi dipandang rendah dan malu.

Sumber: Harapan Baru

Benci Jadi Cinta
Sempat membenci Kimia Organik, Firda mampu meraih IP 3,91 di jurusan Kimia FKIP Unsyiah.

Perasaan salah jurusan juga pernah dialami Firda Mualianty. Mahasiswi  program studi Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah ini mengaku, ia menerima apa adanya jurusan yang saat ini ia geluti.

“Dulu saya ingin masuk di jurusan Matematika. Tapi, saya dapatnya Kimia. Ya, mau nggak mau harus terima. Mau bagaimana lagi?” ucapnya.

Alasan Firda ketika mengambil jurusan FKIP Matematika kala itu sudah bulat. Sejak awal, ia telah membuat rencana, bahkan hingga menggeluti profesi apa ke depannya. Ia mengatakan, kebanyakan keluarganya beprofesi sebagai guru. Untuk itulah, perempuan berkacamata ini memilih FKIP Matematika ketika itu.

Saat melihat infomasi kelulusan di website, ia mengungkapkan, detak jantungnya berdebar-debar tak keruan. “Perasaan saat itu sedih, tak terima, karena lulus di jurusan yang tak dinginkan,” ujarnya dengan ekspresi kurang senang.

Sejak mengikuti perkuliahan pertama kali, ia sering diam, merasa suntuk, malas, dan bosan. Tak ayal, ia juga kurang peduli dengan yang terjadi karena dari awal tidak menyukai jurusan FKIP Kimia.

Namun, perempuan kelahiran Meulaboh, 6 September 1993, ini mulai merasa klop dengan jurusannya saat ini. Ia mulai mencintai dan menyatu dengan keadaan yang ada di jurusan Kimia. “Awalnya memang merasa berat dan menganggap susah di jurusan ini. Tapi setalah dijalani, ternyata tak sesulit yang dibayangkan di awal,” ujarnya.

Untuk menghilangkan rasa malas dan bosan, Firda bergabumg di beberapa organisasi di kampus, mulai Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) Universitas Syiah Kuala, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), dan Forum Silaturahmi Mahasiswa (Fosma). Bagi perempuan ini, organisasi penting bagi mahasiswa, bahkan semua orang, untuk mengembangkan diri, baik secara akademik maupun nonakademik.

Ia mengakui, setelah bergiat di beberapa organisasi, selain dapat teman, ternyata ia memperoleh pengalaman dan ilmu yang baru. Untuk itulah, ia semakin mengenal lebih jauh jurusannya.

Putri dari pasangan Afifuddin dan Diana ini mencoba lebih mengenal jurusannya. Mendekati dosen salah satunya. Menurutnya, supaya lebih enak dan mudah memahami materi perkuliahan, mahasiswa harus lebih sering berkomunikasi dengan dosen.

“Bahasa kerennya sih sering-sering caper (cari perhatian-red) biar dosen kenal dan makin dekat,” katanya.

Ia mengutarakan, mata kuliah yang sangat ia benci di jurusan FKIP Kimia, yakni Kimia Organik. Meskipun telah berbagai usaha ia lakukan untuk mengatasi kebosanan dan lainnya, rasa itu hampir satu semester menghantuinya.

Berbagai cara tetap ia lakukan untuk mengatasi hal itu. Alhasil, ia pun mulai menyukai mata kuliah tersebut. Bahkan secara menegjutkan, ia pernah mendapat indeks prestasi (IP) yang lumayan tinggi. “Firda pernah dapat IP 3,91,” ujarnya yang juga pernah jadi asisten dosen ini.

Hal yang dilakukan Nopriandi Mirza pernah pula dilakukan Firda. Ia pernah mengikuti tes beberapa kali untuk mendapatkan jurusan yang ia inginkan (Matematika-red). Tapi, niat itu diurungkan karena sudah merasa menyatu dan mencintai jurusan. Kedua orang tuannya pun memberikan motiviasi untuk tetap bertahan di jurusan tersebut. Kecintaan, orang tua, dan teman sejurusan membuatnya tidak tega meninggalkan jurusannya. Terlebih, ia sudah mempunyai banyak teman dekat dan akrab.

Tugas yang banyak, teman dari berbagai suku, watak dan sifat berbeda-beda menjadi permasalahan yang ia temu di perkuliahan. Ia menjadikan itu semua sebagai tantangan. “Kita harus lebih pandai berkomunikasi dan berbaur sehingga perkuliaahan terasa santai,” ucapnya.

Lantas dengan lantang ia menyebut, angka 9 dari 1-10 kala SH menguji keyakinannya terhadap jurusannya saat ini. Anggapan di awal bahwa ia merasa salah jurusan mulai menghilang.  Bahkan, ia menyebutkan, jurusan FKIP Kimia sangat unik dan berbeda dengan jurusan-jurusan yang lainnya. Tak ayal, ia kian enjoy dan happy.

Perempuan yang hobi membaca dan menulis ini berharap, ketika lulus dari jurusan ini, ia dapat berbagi ilmu dan mendidik generasi-generasi muda demi kemajuan negeri.

Kembali ke Takdir...


Sumber : Sinar Harapan

Perbedaan Ospek di Indonesia Dengan Negara Lain


Setiap perguruan tinggi pastinya memiliki rangkaian kegiatan ospek untuk para mahasiswa baru mereka. Baik itu di tingkatan universitas maupun fakultas. Pada dasarnya, Ospek merupakan momentum bersejarah dan pintu ilmu bagi setiap mahasiswa yang akan memasuki pintu gerbang perguruan tinggi. Pintu itu akan dibuka dan dicermati atau dipelajari secara seksama oleh mahasiswa-mahasiswi baru untuk memperdalam ilmunya (Bratadharma, 2013).            

Hakikat Ospek itu sendiri merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kampus beserta kegiatannya kepada mahasiswa baru. Pembetukan watak dan mental mahasiswa baru turut serta ditentukan melalui kegiatan ini. Tujuan pembentukan watak dengan mental yang kuat, disiplin dan energik umumnya menjadi nilai-nilai umum yang diterapkan dalam ospek perguruan tinggi.

Pada sebuah artikel yang berjudul “Orientasi Mahasiswa Baru (Ospek) : Pembentukan Generasi Instan?” yang ditulis oleh Rizky Kurnia Widiantoko menuliskan bahwa terdapat perbedaan gaya ospek di negara kita dengan negara maju seperti AS, Belanda, dan Jerman. Di negara kita, penggunaan atribut yang beragam dan unik serta sejumlah fenomena perpeloncoan masih kental diberlakukan. Sedangkan, di negara maju, berbeda.

Rangkaian kegiatan ospeknya memang kurang lebih serupa, mahasiswa baru diterima secara langsung oleh petinggi PT setara Rektor, Pembantu Rektor bidang akademik ataupun Dekan Fakultas. Mereka mendapatkan pengarahan akademis secara umum dalam tingkatan PT, Fakultas dan Jurusan. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan positif dan ringan.

Seperti yang dikutip dari salah satu artikel berjudul Orientasi Mahasiswa di Negara Maju pada http://www.deutscheinfach.com, di Jerman, Tour de Campus adalah acara selanjutnya untuk mengenalkan fasilitas kampus itu sendiri, juga mengemas kegiatan tur kampus ini menjadi sebuah permainan seru. Selebihnya mereka mengadakan acara kumpul-kumpul bersama seperti Barbeque Party di taman kampus atau Welcoming Party di sebuah klub. Tak ada satupun kegiatan‚ bantai-membantai‘ antara senior terhadap junior. Dengan rancangan kegiatan yang padat tersebut, menjadikan waktu lebih efektif dan efisien baik dari pihak PT sendiri juga bagi mahasiswa baru.

Terlepas dari perbedaan gaya ospek tersebut, tujuan ospek secara mendasar harus selalu diperhatikan dan diterapkan oleh para civitas akademika pergutuan tinggi. Jangan sampai esensi itu justru hilang dengan rangkaian yang justru kurang mendukung. Pemakaian atribut ospek di perguruan tinggi Indonesia bisa jadi adalah lambang identitas kultur ospek kita. Di sisi lain, hal tersebut memang merupakan tradisi yang masih termasuk dalam kategori mendidik, membina dan mengarahkan.


Sumber : Sinar Harapan

Mengapa Harus Olahraga Saat Puasa?
Seorang ahli kesehatan serta pakar kebugaran tubuh, Guillaume Mariole, mengatakan bahwa selama menjalankan ibadah puasa, sangat dianjurkan untuk tetap melakukan aktivitas olahraga.

Memang hal itu terdengar sedikit aneh bagi sebagian orang yang menganggap puasa sangat menguras tenaga serta menyebabkan dehidrasi. Sehingga apabila melakukan olahraga, dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping yang bisa membatalkan ibadah puasa.

Tetapi tunggu dulu. Menurut informasi dari Arabian Business, Mariole telah memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Aktivitas olahraga menurutnya dapat menghilangkan perhatian kita terhadap keinginan untuk minum maupun makan.

Namun harus diingat, jenis olahraga yang dianjurkan Mariole adalah yoga, pilates dan berenang. Jenis-jenis olahraga seperti itu menjadi pilihan karena tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat sehingga kecil kemungkinan menyebabkan dehidrasi.


Olahraga yang demikian bisa dilakukan satu atau dua jam sebelum waktu berbuka puasa. Mariole juga menyarankan, apabila merasa pusing atau kelelahan saat berolahraga maka segera berhenti dan istirahat.

Kisah Sebutir Beras


Video dokumenter bertajuk “Hero” yang menyorot sektor pertanian Indonesia menjadi salah satu peserta kompetisi video pendek internasional YouFarm. Kompetisi video pendek terkait isu pertanian pertama ini diselenggarakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi pertanian, bekerja sama dengan Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO).

Video berdurasi dua menit 35 detik tersebut merupakan buah karya Febri Aditya dan Dendy Primanandi bersama petani asal Sragen bernama Joko. Febri yang merupakan lulusan Teknik Mesin dan Biosistem IPB berpendapat bahwa isu krisis pangan sudah semakin nyata.

Kompetisi ini menurutnya menjadi salah satu cara supaya masyarakat dunia lebih melek terhadap pertanian. “Pertanian itu fundamental,” tegasnya.

Video tersebut telah diunggah ke portal resmi YouFarm. Bersama video dari peserta lainnya, “Hero” akan menjalani penjurian hingga akhir Juni ini. Pihak penyelenggara akan memilih video terbaik dengan kriteria penilaian berdasarkan suara  terbanyak serta penyampaian nilai dari tema yang digarap.

Dalam video “Hero”, penonton diajak untuk melihat langsung proses perjalanan sebutir beras mulai dari petak sawah sampai disajikan di piring makan secara kreatif. Dengan melihat betapa besar perjuangan dan banyaknya peluh untuk menghasilkan sebutir beras tersebut, harapannya masyarakat dunia dan Indonesia khususnya menjadi lebih peduli. Salah satunya dengan menghilangkan kebiasaan menyisakan nasi setelah makan.


“Kompetisi ini terbuka untuk semua petani di dunia. Kami hanya membantu Pak Joko, seorang petani di daerah Sragen untuk bisa menjadi delegasi Indonesia ke mancanegara,” ungkap Pepi. Petani yang videonya terpilih berkesempatan mengikuti workshop serta mengunjungi beberapa negara dengan pertanian maju di dunia.

Ribuan “Skater” Berparade


Memperingati Hari Skateboard Sedunia, para skater meramaikan Jalan Sudirman Jakarta Pusat, Minggu (21/6). Acara yang juga bertepatan dengan car free day (CFD) membuat aktivitas hari minggu kemarin kian ramai.  


Dimulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, acara ini diikuti kurang lebih 1.300 peserta. Peserta tidak hanya dari wilayah Jabodetabek, tetapi juga diikuti skater dari luar kota.   

Lima Tempat Paling Seram di Kampus


Suatu ketika, seorang nenek di jalan depan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) minta diantar ke gedung fakultas. Saat gue antar ke dalam, nenek itu hilang nggak tahu ke mana.  

Kebetulan pas gue mampir ke toilet, ada suara si nenek memanggil dari pintu toilet sebelah. Ya sudah, gue buka pintunya, kebetulan nggak dikunci. Pas gue buka, ada kepala nenek-nenek tadi di lantai tanpa badan. Gua pingsan dan baru sadar paginya. Serem gila, kan?  

Sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan telah memilih lima tempat paling seram di kampusnya. Bagaimana dengan kampus lo? 

Toilet (33 Persen)
Toilet atau WC dipilih sebagai tempat bersembunyi mahasiswa yang mengalami penindasan. Beberapa kasus bunuh diri terjadi di sana. Beberapa kasus lainnya menyebutkan, dinding toilet sering dijadikan tempat penyembunyian mayat. Salah satu kisah yang terkenal pada era 90-an adalah hantu Mr Gepeng. Konon Mr Gepeng selalu tinggal di toilet cewek. Jadi saat itu, banyak mahasiswa perempuan yang tidak mau pergi ke toilet dan lebih memilih mengompol di celana.  

Taman dan Air Mancur (21 Persen)
Konon, taman dan air mancur selalu dikaitkan dengan kuburan massal yang telah beralih fungsi. Air yang keluar dari pancuran identik dengan darah dan air mata yang terus mengalir dari orang yang telah dikubur di atasnya. Di dekat Universitas Bucharest, Rumania, dikenal air mancur yang airnya berwarna merah. Air mancur tersebut konon merupakan saksi ribuan orang Rumania yang menderita kelainan genetik darah (hemofilia). Pemerintah setempat kemudian mewarnai air mancur ini dengan warna merah.      

Ruang Kelas (17 Persen)
Ruang kelas mungkin menjadi tempat yang paling dirindukan mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan kuliannya karena meninggal. Beberapa cerita menyebutkan, mereka yang telah pergi, kembali ke ruang kelas untuk menghilangkan kesepian. Kisah hantu Yuhiko di Jepang bisa menjadi salah satu yang paling seram dan tragis. Yuhiko yang mengidap kanker otak di-bully teman-teman sekelasnya. Sebelum meninggal, Yuhiko mengutuk kelas itu menjadi kelas paling berdarah di dunia.  

Pohon (16 Persen)
Pohon besar dan menyeramkan di kampus kebanyakan menjadi tempat bagi kuntilanak. Hantu perempuan itu merupakan jenis yang muncul karena banyaknya kasus kematian mahasiswa yang hamil di luar nikah, lalu dibunuh atau bunuh diri.  

Teras Kampus (13 Persen)

Teras kampus merupakan saksi bisu pembantaian lebih dari setengah korban mahasiswa di Institut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia (AS) dan Universitas Garissa (Kenya). Bisa dikatakan, teras kampus paling banyak melihat darah yang tertumpah saat ada insiden berdarah di kampus.