Rabu, 17 Juni 2015

Kalah Lawan Thailand, Tim Voli Putra Hanya Sumbang Perunggu
SENIN, 15 JUNI 2015 | 23:12 WIB

Pebola Voli Indonesia, Samsul Kohar (kiri), saat menyerang pertahananThailand dalam Babak Semi-Final Bola Voli Putra di Sea Games 2015 Singapura, 15 Juni 2015. Indonesia gagal masuk babak Final setelah kalah dengan skor 0-3. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Enambelas menjadi poin terakhir yang bisa diciptakan tim voli putra Indonesia menghadapi Thailand pada set ketiga semfinal SEA Games Singapura di OCBC Arena, Kallang, Senin 15 Juni 2015. Angka itu sekaligus membuat tim Indonesia menyerah dalam tiga set. 

Pada set pertama, tim voli tanah air sudah ketinggalan jauh dengan skor 25-18. Sedangkan set kedua dengan skor tipis yakni 25-23. "Kami
 ngakui penampilan tahun ini sangat buruk," kata Agung Seganti, spiker tim voli putra seusai pertandingan. 

Kekalahan ini membuat tim voli putra hanya bisa meraih medali perunggu. Mereka mengikuti prestasi tim voli putri yang juga ditekuk Thailand pada semifinal yang berlangsung, Minggu, 14 Juni 2015. Bedanya, prestasi voli putra menurun lantaran mendapatkan perak pada SEA Games Myanmar 2013.
 

Raihan medali perak di Myanmar sekaligus menjadi target yang dibebankan kepada tim voli tahun ini. Dengan kekalahan tim voli putra ini, pupus sudah harapan Indonesia meraih target tersebut, " Kami justru turun angka," kata Ibartjah Djanu, pelatih voli putra.

Dalam tiga set permaian tersebut, tim voli Indonesia tak bisa keluar dari masalah kemampuan libero atau tim bertahan yang sangat lemah. Mereka tak  mampu menjaga tempo permaian dalam berbalas bola. Akibatnya bola kerap jatuh ke lantai lapangannya lebih dulu dibanding Thailand.

Kelemahan lainnya adalah
 blocker yang tak bisa membendung dengan  baik bola smash Thailand.  Walhasil bola-bola smash mereka cukup banyak menghasilkan poin. Sebaliknya, smash balasan dari Indonesia sulit menyeberang net karena berhasil dibendung dengan baik oleh tim Thailand. 

Menurut Agung, masalah ini berkaitan dengan persiapan jelang SEA Games yang sangat minim. Sebab semua tim voli baru bisa berkumpul satu bulan sebelum pesta olahraga se Asia Tenggara itu digelar. Akibatnya, kekompakan tim belum terbentuk dengan baik. "Ibarat telur, ini  setengah matang," katanya.
 

Pelatih Ibartjah mengatakan persiapan tim terkendala oleh waktu karena mereka diutus mengikuti Proliga dan kejuaraan voli Usia 23 tahun di Myanmar. Sehingga uji coba luar negeri yang juga sudah disusun secara rapi tak bisa dijalankan.
 

Latihan dan uji coba sangat penting, kata dia, untuk membentuk kekompakan tim serta mengukur kelemahan dalam bermain. Menurut Ibartjah, kondisi ini sangat jauh berbeda saat tim voli mengikuti SEA Games di Myanmar 2013. Persiapan tim sangat maksimal.

Kala itu, Ibartjah melanjutkan, tim voli memenuhi waktu ideal latihan yakni enam bulan. Mereka juga menjalani ujicoba di sejumlah negara seperti China sebelum SEA Games. Hasilnya pun terlihat dengan mencapai laga final. "Ini harus menjadi pelajaran ke depan agar tim bisa dipersiapkan dengan baik," katanya.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2015/06/15/207675351/kalah-lawan-thailand-tim-voli-putra-hanya-sumbang-perunggu

0 komentar:

Posting Komentar