Penetapan Awal Puasa, NU dan Muhammadiyah Kompak hingga Tahun
2023
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin
memperkirakan penetapan awal puasa tidak akan mengalami perbedaan hingga tahun
2023 mendatang. Meski Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) serta pemerintah
menggunakan metode berbeda, namun Din memperkirakan penentuan awal puasa akan
sama hingga delapan tahun mendatang.
Din menjelaskan Muhammadiyah untuk ramadhan tahun ini sudah
menetapkan sejak jauh hari, awal ibadah puasa yakni pada 18 Juni. Sementara 1
Syawal atau Hari Raya Idul Fitri pada 17 Juli mendatang. Penetapan itu
dilakukan dengan penggabungan teknik rukyat dengan ilmu hisab (hitung).
Di dalam kitab suci Al-Qur'an, lanjut dia, metode observasi itu
juga bisa dilakukan. "Penglihatan Muhammadiyah adalah tetap melihat rukyat
tapi dengan akal pikiran. Rukyat dengan ilmu bukan rukyat dengan ala
pemerintah," ucap dia.
Untuk tahun ini, Din juga sudah memperkirakan bahwa penetapan
awal 1 Ramadhan pasti akan sama karena hilal tidak terlihat hingga matahari
terbenam. Meski ada perbedaan cara dan pemahaman itu, Din meyakini hal tersebut
tidak menjadi soal lantaran pemerintahan di bawah Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin memiliki komitmen mendekatkan Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama.
0 komentar:
Posting Komentar