Kemuliaan Ramadhan
Ramadhan memang bulan mulia. Di dalamnya terdapat malam yang
lebih baik daripada seribu bulan. Dalam bulan Ramadhan pula diturunkan al-Quran
sebagai petunjuk hidup manusia, penjelas dan pembeda antara yang haq dan yang
batil.
Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia, penjelas dari petunjuk itu, dan pembeda. (QS al-Baqarah
[2]: 185).
Begitu banyak pujian Allah untuk bulan Ramadhan dan keistimewaan
yang diberikan Allah untuk orang-orang yang berpuasa. Berbeda dengan ibadah
yang lain, puasa dinyatakan untuk Allah sendiri:
Setiap amal manusia untuknya kecuali puasa. Puasa untuk-Ku dan
Aku yang akan membelasnya. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan dikatakan, bau mulut orang yang berpuasa (dan itu wajar
karena seharian tidak kemasukan makanan atau minuman) ternyata pada sisi Allah
lebih harum daripada bau minyak kesturi.
Sungguh, demi Zat yang jiwa Muhammad berada dal;am
genggaman-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada
Hari Kiamat darpada wangi minyak kesturi. (HR Muslim).
Dalam bulan Ramadhan, Allah yang Maha Pemurah menjadi lebih
pemurah lagi. Dilipatkangandakan-Nya perhitungan pahala orang yang berbuat
kebajikan. Siapa saja yang melakukan ibadah sunnah dihitung melakukan kewajiban
dan yang melakukan kewajiban dilipatkangandakan pahalanya 70 kali dibandingkan
dengan melakukan kewajiban di luar bulan Ramadhan.
Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan kebajikan
(sunnah), dinilai sama melakukan fardhu di bulan lain. Siapa saja yang
melakukan fardhu, dinilai 70 kali melakukan fardhu di bulan lain. (HR Ibn
Khuzaimah).
Bahkan Allah juga akan menambah rezeki orang-orang beriman di
bulan puasa ini.
Sesungguhnya engkau akan dinaungi bulan yang senantiasa besar
lagi penuh berkah, bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik
daripada seribu bulan. Ramadhan adalah bulan sabar dan sabar pahalanya surga.
Ramadhan adalah bulan pemberian pertolongan dan bulan Allah menambah rezeki
orang Mukmin. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dikatakan juga bahwa puasa memberikan kebahagiaan kepada yang
melakukan, yakni ketika berbuka dan ketika bertemu Allah SWT kelak.
Untuk orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: ketika berbuka,
ia senang dengan bukanya; ketika berjumpa dengan Allah kelak, ia senang dengan
puasanya. (HR Muslim).
Benar sekali. Sepanjang hidup kita, tak terhitung sudah kita
makan berbagai makanan. Akan tetapi, mengapa setiap berbuka, kita merasakan
sesuatu yang berbeda. Ada perasaan lega, syukur, nikmat dan bahagia yang tak
terkatakan. Semua itu tentu hanya bisa dirasakan oleh orang yang menjalankan puasa.
Tidak aneh, saat berbuka adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh siapapun yang
berpuasa.
Tentang kebahagiaan kedua, yakni saat bertemu dengan Allah, Nabi
menyatakan bahwa puasa akan memberikan syafaat (pertolongan) kepada yang
melakukannya dan menghindarkannya dari jilatan api neraka.
Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat pada Hari Kiamat.
Berkata Puasa, “Ya Tuhan, Engkau larang hamba-Mu makan dan memuaskan syahwat
pada siang hari, dan sekarang ia meminta syafaat padaku karena itu.” (HR
Ahmad).
Tidak berpuasa seorang manusia satu hari dalam jihad fi
sabilillah kecuali dengan itu Allah menghindarkan dirinya dari neraka selama
tujuh puluh tahun. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Tentang indahnya bulan Ramadhan, Nabi yang mulia mengatakan:
Seandainya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan bulan Ramadhan,
niscaya mereka mengharapkan sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan. (HR Ibn Abi
Dunya).
Sumber: http://rohandys.blogspot.com/2010/09/indahnya-bulan-suci-ramadhan-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar